'sampah' the tragedy

Tuesday, May 30, 2006

ceuk urang ge......!

Gubernur, ”Pengelolaan TPA tak Optimal”

CIMAHI, (PR).-Untuk menghindari longsor susulan, Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan menyatakan bahwa pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah Cimahi untuk sementara dihentikan. Apalagi, proses evakuasi pencarian korban longsor terus dilakukan. Untuk itu, Pemkot Cimahi, Pemkot Bandung, dan Kab. Bandung diimbau untuk mencari lokasi lain untuk tempat pembuangan sampah.
Demikian disampaikan gubernur ketika meninjau langsung lokasi longsor di Kp. Cilimus, Desa Batujajar Timur, Kec. Batujajar, Kab. Bandung bersama Ketua DPRD Jawa Barat, Drs. H.A.M. Ruslan dan Wakil Ketua DPRD Jabar, Achmad Ru'yat, Bupati Bandung, H. Obar Sobarna, S.Ip., dan Wali Kota Cimahi, Ir. H.M. Itoc Tochija, M.M., Senin (21/2).
Pada saat yang sama, gubernur menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 100 juta kepada Bupati Bandung untuk membantu operasional penanganan bencana dan evakuasi serta uang duka cita bagi korban longsor. Selain uang, gubernur menyerahkan pula 1 ton beras dan lauk-pauknya.
Disebutkan gubernur, untuk menanggulangi bencana longsor ini, pemerintah setempat bersama aparat dan instansi terkait harus segera melakukan tindakan-tindakan penanganan, baik itu jangka pendek ataupun jangka panjang. Untuk jangka pendek yaitu identifikasi dan mengevakuasi korban dan keluarganya, menangani yang luka-luka atau sakit baik itu di posko ataupun dibawa ke rumah sakit terdekat. Pada pelaksanaannya, Pemprov Jabar akan mengirimkan beberapa alat berat untuk memudahkan proses evakuasi.
Sementara untuk jangka panjang, Pemkab Bandung hendaknya segera mencari lokasi baru untuk merelokasi warga yang rumahnya atau sawahnya tertimbun sampah.
"Karena itu, besok (hari Selasa ini, red.) saya akan lakukan pertemuan dengan tiga pemerintah daerah yaitu Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kab. Bandung. Dalam hal ini, bupati tidak usah merasa sendiri, karena masih ada saya dan DPRD," ujarnya.
Pertemuan itu, lanjutnya, dilakukan di antarnya guna membahas kelanjutan nasib TPA Leuwigajah apakah akan ditutup seterusnya atau akan dipertahankan dengan melakukan penyempurnaan-penyempuranaan pada proses pengelolaannya.
Diakui gubernur, pengelolaan sampah di TPA Leuwigajah sampai saat ini belum optimal karena baru dilakukan dengan oven dumping. Melihat kondisi yang ada di lapangan, menurut gubernur, bencana tersebut sebetulnya sudah bisa diprediksi.
169 titik longsor
Secara terpisah, Bupati Bandung, Obar Sobarna, S.Ip. didampingi Ketua DPRD Kab. Bandung, Drs. H. Agus Yasmin mengatakan bahwa musibah tersebut merupakan hal yang tidak terduga. Bahkan, di wilayah Kab. Bandung, tercatat sebanyak 169 titik rawan longsor dan 33 titik di 11 kecamatan rawan banjir. Pada malam kemarin saja, terjadi musibah longsor atau pun banjir di tujuh titik di wilayah Kab. Bandung.
Menyinggung upaya relokasi, menurut Obar, hal itu bukanlah hal yang mudah. Selain membutuhkan pemikiran yang lebih, juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Sementara Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija, mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, Pemkot Cimahi mengharapkan adanya pembangunan benteng penahan. Namun, biaya pembangunannya mencapai Rp 7 miliar. Dengan demikian, hal itu harus ditanggulangi oleh tiga pemerintah daerah dengan difasilitasi oleh Pemprov Jabar. Bahkan, ia berharap, pengelolaan TPA dilakukan secara bersama-sama. Apalagi, TPA itu tidak hanya digunakan oleh Cimahi, tapi juga Kota Bandung dan Kab. Bandung.
Menyinggung penyetopan sementara TPA Leuwigajah, Itoc sepakat dengan keputusan itu. Namun, pihaknya mengaku kesulitan mencari tempat lain untuk membuang sampah dari Kota Cimahi. Mengingat, Bupati Bandung menyatakan keberatannya jika Cimahi membuang sampah ke TPA Jelekong dengan alasan warga di sekitar TPA tersebut sudah sejak lama menuntut agar TPA itu ditutup.
Sementara, Wali Kota Bandung Dada Rosada berharap masyarakat bisa memaklumi apabila beberapa hari ini sampah di Kota Bandung tidak terangkut ke TPA. (A-136/A-115/A-100)*** doc PR,selasa22feb2005

0 Comments:

Post a Comment

<< Home